Jinhyuk, yang diberkati dengan kemampuan untuk merasakan makhluk non-manusia berkat ayahnya yang seorang dukun, tercengang saat Doey, seorang peri yang ceria dan penuh rasa ingin tahu, jatuh cinta padanya dan mulai mengunjungi mimpinya. Apa yang dimulai sebagai kesenangan yang tidak bersalah dan tidak berbahaya dengan cepat berkembang menjadi pertemuan yang intim, mengaburkan batas antara mimpi dan kenyataan. Ketika ikatan mereka semakin dalam, ketidakpastian awal Jinhyuk berubah menjadi kerinduan yang tak terpuaskan akan kehadiran Doey yang mempesona. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan romantis yang aneh, menavigasi kompleksitas cinta dalam lanskap mimpi yang segar seperti susu dan semanis krim.